Ada Sukacita-Kecewa Warga Tukar Uang Baru di DPRD Sumsel
Warga Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Farida mengaku antre berasal dari pukul 08.00 WIB. Ia menukarkan uang Rp 2 juta bersama dengan uang pecahan kecil yang baru
Antusiasme warga menukar uang bersama dengan uang baru tampak di halaman DPRD Sumsel. Antrean sempat mengular di mobil-mobil bank penukaran uang. Sebelumnya mereka udah berebut kupon secara daring.
“Saya berasal dari pagi mirip keponakan udah antre di sini buat nukar uang pecahan Rp 2.000 dan Rp 1.000,” kata Farida, Rabu (3/4/2024).
Menurut Farida, menukar uang jelang Lebaran 2024 ini perlu secara online melalui web site Bank Indonesia, pintar.bi.go.id. Ia mengaku dibantu sang anak.
“Yang daftarin anak saya, saya nggak ngerti. Sudah coba beberapa kali tapi dapatnya di sini,” imbuhnya.
Untuk sanggup menukar uang di loket keliling BI, warga dituntut untuk melek teknologi. Seperti langkah mendaftar yang perlu secara online di website https://sumseldprd.com/. Jika udah mendaftar, warga bakal meraih kupon untuk menukarkan uang baru.
Cerita tidak serupa datang berasal dari seorang warga Pagaralam. Ia tampak marah sebab tidak sanggup menukar uang padahal udah jauh-jauh datang ke halaman kantor DPRD Sumsel.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Ricky P Gozali menyebutkan penukaran uang pecahan di halaman DPRD Sumsel ini, di dalam rangka pemenuhan uang di penduduk lebih-lebih perihal bulan Ramadan dan Idul Fitri 2024.
“Bagi penduduk yang mendambakan menukarkan uang perlu daftar secara online di Si Pintar. Ada 1.000 kuota yang kita menyediakan dan di malah lagi 300 menjadi total kuota yang kita menyediakan hari ini 1.300 kuota. Dan bukan hari ini saja tapi terhitung besok kita terhitung menyediakan 1.000 kuota,” ujar Ricky.
Menurut Ricky, jika warga mengalami kehabisan kuota, BI Sumsel memohon maaf sebab tidak sanggup memberi tambahan pelayanan maksimal. Tapi ke depan pihaknya bakal memaksimalkan lagi.
“Sosialisasi website Pintar mungkin masih kurang, tapi yang jelas kita sudah berusaha mencukupi kebutuhan uang kuartal yang diinginkan masyarakat. Tahun ini kebutuhan uang meningkat, naik 12 persen dari tahun lalu Rp 4,7 triliun menjadi Rp 5,3 triliun. Jadi kalau ada masyarakat yang tidak dapat kami mohon maaf dan ke depan akan kami maksimalkan lagi,” tutupnya.